Selasa, 29 Mei 2012

Perkembangan IPTEK (Handphone)

Perkembangan IPTEK pada masa ini sangat berkembang pesat. Setiap tahunnya IPTEK selalu mengeluarkan temuan-temuan baru yang dapat mempermudah penggunanya. Pada saat ini ilmu teknologi sangat diminati bahkan sudah seperti makanan setiap hari manusia di dunia ini.
IPTEK sangat mengubah dunia, pada khususnya telepon genggam atau dapat kita sebut Handphone (HP). Alat komunikasi tersebut sangat di butuhkan dan sangat berguna bagi kita. Pada saat ini Handphone tidak hanya di gunakan untuk telepon atau sms saja, tetapi dapat merambah ke internet pada umumnya jejaring sosial layaknya YM, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi. Dan sekarang Handphone adalah alat yg serba bisa selain komunikasi dan browsing HP adalah tempat mengekspresikan si penggunanya karna adanya kamera di handphone tersebut. Handphone tidak lagi di gunakan oleh orang kalangan atas tapi sekarang benda tersebut digunakan oleh masyarakat menengah kebawah, karna pada saat ini HP tidak lagi mahal seperti dulu. Sekarang sesuai perkembangan IPTEK handphone yang harga murah sudah bisa mencakup semuanya (telepon,sms,browser,kamera) walaupun kualitas tidak sama dengan yang berharga mahal.















Menurut saya Handphone adalah alat komunikasi yang praktis dan memiliki banyak kegunaan untuk kita tetapi perkembangaan IPTEK mempunyai kelemahan seperti individu yang memakai smartphone sekarang menjadi sangat ketergantungan pada alat tersebut dan membuat si pengguna lalai dengan waktunya. dan menurut saya pemakaian Handphone menghambat kreativitas seseorang.
Tetapi kembali kepada individu masing-masing gunakanlah perkembangan IPTEK dengan bijak dan menimbulkan banyak keuntungan buat kita.

Kimia dan Fisika (sifat-sifat fisika, besaran,pengukuran dan dimensi))


1. Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika antara
lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.

a. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas.

No    Padat                              Cair                                Gas
1.      Mempunyai       bentuk    Bentuk    tidak    tetap    Tidak        mempunyai dan volume tertentu        bergantung wadahnya,    bentuk    dan   volume
volume tertentu               tertentu,     bergantung tempatnya
2.      Jarak        antarpartikel    Jarak        antarpartikel    Jarak        antarpartikel sangat rapat                     agak renggang                 sangat renggang
3.      Partikel-partikelnya         Partikel-partikelnya         Partikel-partikelnya tida dapat  bergerak   dapat bergerak bebas      dapat bergerak sangat bebas                                                                       cepat


Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering dalam pola teratur yang   disebut  dengan  kisi  (lattice).  Dalam  suatu  cairan,  gaya  antarpartikel  terlalu  lemah  untuk menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat bergeser dengan mudah dan saling melewati satu sama lain. Energi kinetik partikelpartikel gas cukup besar. Gas juga memiliki energi kinetik yang cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau wadahnya.
Perhatikan susunan partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada gambar berikut.
b. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau
untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.



c. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan
mengalir  (flow  rate)  zat  cair  digunakan  viskometerFlow  rate  digunakan  untuk  menghitung indeks viskositas. Aliran atau viskositas suatu cairan dibanding dengan aliran air memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas.


Indeks viskositas dapat dirumuskan seperti berikut.


Indeks viskositas = ------------



Angka indeks viskositas suatu cairan di bawah 1 berarti viskositasnya di bawah viskositas air. Adapun angka  indeks viskositas di atas 1 berarti viskositasnya di atas viskositas air. Viskositas cairan terjadi karena gesekan antara molekulmolekul.Viskositas sangat dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, misalkan air. Jika molekulnya besar dan saling  bertautan  maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, misalkan oli. Molekul-molekul  cairan  yang  bergerak  cepat  dikatakan  memiliki  viskositas  atau  kekentalan  rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi.

d. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih
terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Misal pada saat kamu menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih. Titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.

e. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair
dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.

f. Kelarutan
Tahukah kamu contoh larutan? Contoh larutan gula, dan larutan garam. Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang
melarutkan  dan  biasanya  jumlahnya  lebih  banyak,  sedangkan  terlarut  merupakan  zat  yang  terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air.

Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti berikut:
1)  Suhu
Perhatikan saat kamu membuat air kopi. Gula dan kopi akan lebih cepat larut dalam air panas daripada dalam air dingin. Mengapa demikian? Pada saat melarutkan bentuk padat menjadi cair melibatkan  penghancuran struktur yang kaku, atau kisi-kisi kistal dari zat padat. Pada peristiwa ini diperlukan energi.
Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat bertambah sehingga partikel pada suhu   yang  tinggi  bergerak  lebih  cepat  dibandingkan  pada  suhu  rendah.  Kondisi  ini
menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat terlarut dengan partikel pelarut.

2)  Volume pelarut
Misalkan kamu melarutkan 2 sendok makan gula dalam 100 mL air dan melarutkan 2 sendok makan gula dalam 5.000 mL air, manakah yang lebih cepat larut? Gula 2 sendok makan akan
lebih cepat larut dalam 5.000 mL air daripada dalam 100 mL air. Semakin besar volume
pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. Kondisi tersebut memungkinkan lebih banyak terjadi tumbukan antara partikel zat terlarut dengan partikel zat pelarut sehingga zat padat umumnya lebih mudah larut.

3)  Ukuran zat terlarut
Misalkan kamu melarutkan 2 sendok makan gula pasir halus dalam 100 mL air dan 1 sendok makan gula batu dalam 100 mL air, manakah yang lebih cepat larut? Gula pasir lebih cepat
larut daripada gula batu. Hal ini karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel yang lebih
kecil sehingga memiliki permukaan sentuh yang luas dibandingkan gula batu. Jadi makin kecil ukuran zat terlarut makin besar kelarutan zat tersebut.

4)  jenis zat terlarut

5)    jenis pelarut.

Pengukuran
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung 
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran 
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.


Besaran Pokok
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.

>Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; MASSA, PANJANG dan WAKTU,.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang.

Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas . Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas berat dan pengukuran.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll 


Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas .

Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.