Kamis, 11 Oktober 2012

PENGARUH DAMPAK INTERNET TERHADAP PSIKOLOGI WANTIA KARIER


  INTERNET sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia, begitu pula dengan situs jejaringan sosial yang memudahkan orang berkomunikasi satu sama lain. Uniknya, menurut penelitian, ternyata wanitalah yang paling candu untuk menelusuri jejaringan sosial itu untuk mencari cinta. 
 Internet telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, termasuk wanita karier . Selain memiliki manfaat internet juga dapat memberi dampak negative pada psikologi wanita karier dalam dunia kerja ataupun dalam bersosialisasi. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian oleh pemimpin untuk mencegah terkena dampak negative dari kotak canggih ini.
A.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA INGIN BEKERJA
Sebelum membahas tentang dampak internet terhadap psikologi wanita karier, sebaiknya kita bahas terlebih dahulu tentang wanita karier.
Banyak persoalan yang dialami oleh para wanita - ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah, seperti bagaimana mengatur waktu dengan suami dan anak hingga mengurus tugas-tugas rumah tangga dengan baik. Ada yang bisa menikmati peran ganda-nya, namun ada yang merasa kesulitan hingga akhirnya persoalan-persoalan rumit kian berkembang dalam hidup sehari-hari.
 Faktor-faktor yang biasanya menjadi sumber persoalan bagi para ibu yang bekerja dapat diberdakan sebagai berikut: 
1.      Faktor internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah persoalan yang timbul dalam diri pribadi sang wanita atau ibu yang bekerja tersebut. Namun, keadaan "menuntut"nya untuk bekerja, untuk menyokong keuangan keluarga. Kondisi tersebut mudah menimbulkan stress karena bekerja bukanlah timbul dari keinginan diri namun seakan tidak punya pilihan lain demi membantu ekonomi rumah tangga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah demikian, cenderung merasa sangat lelah (terutama secara psikis), karena seharian  "memaksakan diri" untuk bertahan di tempat kerja.
2.      Faktor eksternal
3.      Faktor Relasional
Di atas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi wanita untuk bekerja atau menjadi wanita karier.  Setelah mengetahui hal tersebut, saya akan membahas tentang dampak psikologis wanita karier yang menggunakan internet untuk kesehariannya.
B.    DAMPAK PSIKOLOGIS INTERNET
Di bawah ini adalah dampak yang mungkin akan di timbulkan ketika sering menggunakan internet. Adanya faktor pemakaian internet dan dampak yang ditimbulkan.
1.    Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
2.      Perkembangan kognitif
3.    Perkembangan seksualitas
4.      Kecemasan teknologi
5.      Pola interaksi antar manusia
A.    DAMPAK PSKOLOGIS WANITA KARIER TERHADAP INTERNET
A.    Teknologi Informasi
Penggunaan internet di Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama di kalangan dunia akademik dan bisnis. Fenomena penggunaan internet di Indonesia dapat dipotret dengan  Technology Acceptance Model ( TAM ). TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan teknologi informasi. Menurut Davis ( 1989 ) didalam konsep TAM terdapat dua anteseden penting memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi informasi, yaitu persepsi manfaat  ( Perceived Usefulness ) dan persepsi kemudahan  (Perceived Ease of Use ). Kontribusi gender dalam Tam mampu meningkatkan manfaat dan kemudahan dalam penggunaan internet. Vankatesh dan Morris ( 2000 ) mengatakan bahwa laki-laki lebih dipengaruhi persepsi manfaat dalam  penggunaan teknologi informasi, sedangkan perempuan lebih dipengaruhi oleh kemudahan. 
B.     Kecerdasan Intelektual
Inteligensi/Intelektual adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi/ intelektual adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Sehingga intelektual tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional. Quotient adalah suatu konsep kuantifikasi yang awalnya diberlakukan dalam rangka pengukuran tingkat kecerdasan ( Sarlito, 2004 ).  
C.    Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubngannya dengan orang lain ( Goleman, 2001 ).  Seseorang dengan kecerdasan emosional yang berkembang dengan baik, kemungkinan besar akan berhasil dalam kehidupannya karena mampu menguasai kebiasaan berfikir yang mendorong produktivitas ( Widagdo, 2001 ). Goleman ( 2001 ) membagi kecerdasan emosional yang  dapat memperngaruhi keberhasilan seseorang dalam bekerja ke dalam lima  bagian utama yaitu kesadaran diri,pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial
D.    Motivasi Ekonomi
Frederick Herzberg dalam Moizer (1988) menyatakan bahwa faktor motivasi dan situasi yang memberikan pengaruh positif pada perilaku dan kinerja,  berhubungan dengan tugas individu, ukuran sukses dari pekerjaan yang dilakukannya,  dan kemauan untuk berkembang dan maju.  Pada umumnya motivasi kerja kebanyakan tenaga kerja wanita adalah membantu menghidupi keluarga, akan tetapi mereka juga mempunyai makna khusus karena memungkinkannya memiliki otonomi keuangan, agar tidak selalu tergantung pada pendapatan suami. Hal ini merupakan indikator betapa sentralnya posisi wanita dalam ekonomi rumah tangga. Kondisi ini merupakan dorongan penyadaran peran wanita untuk berkiprah di sektor publik. Pembagian kerja dan stereotipe di dalam keluarga telah menyebabkan tidak saja beban berlebihan dan jam kerja panjang bagi perempuan, tapi juga ketergantungan perempuan secara ekonomi. Oleh karenanya perempuan didorong untuk berpartisipasi aktif di sektor publik sekaligus tetap harus menjalankan fungsinya sebagai istri dan ibu (Nursyabani, 1999 ). 
E.     Stres
Gibson ( 1996 ) mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan penyesuaian, perantara oleh perbedaan individual dan proses-proses psikologis, akibat dari setiap tindakan lingkungan situasi atau peristiwa yang menetapkan perintah psikologis atau fisik berlebihan kepada seseorang. Definisi ini memberikan fokus perhatian pada keadaan lingkungan khusus sebagai sumber potensial dari stres. Keadaan seperti ini disebut stresor ( Penyebab stres ).
 Stephen P. ( 1998 ) mengatakan bahwa stres adalah  suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang ( Constraints ), kendala atau tuntutan ( Demand ) yang diartikan dengan apa yang sangat diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Hani Handoko ( 1996 ) mengemukakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. 
F.     Wanita Karier
Veithzal ( 2002 ) mengatakan bahwa kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai serta merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta. Menurut Flipp ( 1996 ) menyebutkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu.    
Kesimpulan dan Solusi:
Penggunaan internet pada masa kini dapat member sebuah manfaat yang sangat besar jika kita dapat menggunakannya dengan bijaksana. Tetapi sebaliknya ketika kita menggunakan internet dengan cara yang salah akan menimbulkan akibat-akibat yang merusak diri kita.
Dampak internet bagi psikologis wanita karier sangat berpengaruh karena pada saat bekerja mereka sangat membutuhkan sesuatu yang dapat membimbing mereka untuk melakukan pekerjaan agar mudah dan tepat. Adanya internet dapat mempermudah pekerjaan wanita karier dan mungkin bisa menurunkan tingkat stress pada wanita karier jika ia memakai dengan bijak. Contohnya wanita karier yang lelah karna pekerjaannya dapat mengakses sesuatu situs yang dapat membuat ia senang dan terhibur misalkan chatting dengan temannya agar menghibur dirinya.
Tetapi sebaliknya Internet dapat meningkatkan tingkat stress pada wanita karier jika tidak menggunakannya dengan bijak. Contohnya wanita karier yang menggunakan media social ketika lelah dengan pekerjaannya. Dan ternyata dalam media social tersebut muncul berita-berita yang tidak mengenakan hati ia, dan akhirnya malah meningkatkan tingkat stresnya wanita tersebut
Sesuai perkembangan zaman wanita karier sudah banyak yang merubah pekerjaannya menjadi ibu rumah tangga tetapi bekerja di rumah. Cotohnya membuka usaha online shop, cathering, jasa penitipan anak, dan lainnya.