Rabu, 12 Juni 2013

Pengalaman Penulis Terkait Penulis Tentang Stress yang Pernah dialami

Pengalaman Saya terkait stress negative:
Saya mempunyai pengalaman tentang bagaimana cara saya untuk menghadapi suatu masalah yang mungkin dapat menimbulkan stress. Pada waktu saya berumur 7 tahun saya adalah anak yang mungkin mengalami susah sekali beradaptasi dan tidak ada semangat untuk masuk sekolah. Entah kenapa setiap mendengar kata “besok kamu udah masuk sekolah lagi ya?” pasti mentalku langsung menurun. Itu adalah kalimat yang tidak bisa ditermia oleh telingaku dan membuat darah di tubuhku mengalir cepat karna timbul rasa khawatir dan takut. Faktor pertama yang membuat saya takut bersekolah adalah saya harus beradaptasi, saya harus mandiri, saya harus bisa jauh dari orang tua karna jarak dari sekolah dan rumah cukup jauh, saya harus bisa menerima hal baru dan saya sangat takut dengan berbagai konflik dengan teman-teman di sekolah. Pada saat SD setiap saya sekolah selalu minta ditemani oleh ayah saya karna saya tidak percaya diri untuk bersekolah tanpa orang yang saya kenal. Selama itu saya sangat pendiam dan takut untuk bersosialisasi.
Pengalaman Saya terkait stress positif :
 Setelah saya melewati semua itu saya mencoba untuk mandiri dengan cara melawan rasa takut dan khawatir tersebut. Perlahan saya menjalani itu, walaupun tidak semulus yang saya bayangkan. Lumayan banyak konflik yang saya lewati saat itu, seperti dimusuhin teman secara tiba-tiba dan nilai saya yang bisa dibilang tidak membanggakan untuk orang tua saya. Hal tersebut membuat mental saya down.

Tetapi pada saat itu seiringnya waktu berjalan saya dapat mengatasi hal tersebut dengan kepercayaan diri saya. Dan sampai saat ini perasaan yang dulu saya rasakan masih ada dalam diri saya tetapi selalu saya hadapi dan saya lawan perasaan itu. Sampai pada akhirnya saya mudah beradaptasi dengan orang-orang disekitar saya dengan membuat mereka nyaman dan terhibur karna hanya itu yang saya bisa. Dan terbukti sifat saya ini dapat membuat saya lebih baik dari sebelumnya.

STRESS

      I.            Pengertian Stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Stress suatu respon fisiologis,psikologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk menadaptasikan dan mengatur baik tekanan internal maupun eksternal. Stres (Stress) adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stress (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping).
Berikut ini adalah faktor – faktor yang dapat menimbulkan stress :
a.      Kepribadian
·         Introvert dan Ekstrovert
Menurut Jung, introvert atau introversi adalah aliran energy psikis kea rah dalam yang memiliki orientasi subjektif. Introver memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka, dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang bersifat individu. Orang-orang ini akan menerima dunia luar dengan selektif dan dengan pandangan subjektif mereka. Introvert sifat yang pemalu biasanya ingin menahan orang lain paling tidak dengan jarak sedikit jauh darinya bahkan mungkin menurutnya lebih baik jika orang tersebut lebih jauh dari dirinya.
Kontras dengan introvert, Ekstrovert atau ekstraversi adalah sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis kearah luar sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif dan menjauh dari subjektif. Ekstrover akan lebih mudah untuk dipengaruhi oleh sekelilingnya disbanding oleh kondisi dirinya sendiri. Mereka cenderung untuk berfokus pada sikap objektif dan menekan sisi subjektifnya.
·         Fleksibel dan rigid
Tipe seseorang yang fleksibel adalah dimana seseorang dapat menempatkan dirinya atau mengkondisikan diri di tempat mereka berada. Mereka mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak kaku (rigid). Mereka mudah bergaul dengan siapa saja tetapi tetap memiliki pendirian. Sedangkan rigid (kaku) mempunyai sifat yang bertolak belakang atau kebalikan dari fleksibel.



·         Overactivity
Pribadi yang over activity adalah mereka yang terlalu agresif atau berlebihan dalam menuangkan segala suasana hati, bahkan sampai berlebihan dalam menghadapi kondisi lingkup sosial.

b.      Kecakapan
Seseorang yang mendapat berbagai kesulitan atau hambatan dalam hidupnya biasanya mempunyai berbagai macam pilihan antara seseorang tersebut memilih menghadapi hambatan tersebut atau dengan lari dari suatu masalah tersebut. Dalam hal ini seseorang mempunyai kecakapan yang berbeda dalam menangani masalah yang akan mereka hadapi. Kecakapan tersebut dapat bermula dengan mengatur emosi dan pikiran yang ada dalam diri seseorang tersebut. Memecahkan masalah (problem solving) adalah tindakan yang terbaik dalam menghadapi suatu masalah dengan membuat suatu keputusan yang dapat memecahkan masalah agar mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.
c.       Nilai dan Kebutuhan.
ü  Sosialisasi
Dalam suatu kehidupan kita butuh bersosialisasi dengan berbagai orang yang ada dalam lingkungan kita. Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang pasti membutuhkan orang lain untuk membantu suatu masalah yang tidak dapat di hadapi oleh orang tersebut secara sendirian.
ü  Adaptasi
Manusia butuh beradaptasi terhadap lingkungannya agar mereka mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dijalanakan. Dan dengan cara beradaptasi manusia dapat diterima di dalam lingkungannya.
ü  Internalisasi

Reaksi Stress :
Reaksi stress pada manusia ada dua yaitu flight or fight. Istilah tersebut adalah flight berarti lari dari masalah sedangkan fight mempunyai makna yang berarti bertahan atau melawan masalah dan mencari jalan keluarnya. Kedua hal tersebut yang selalu kita hadapi setiap mendapatkan suatu masalah.
Ketika kita tidak kuat menahan suatu beban dalam hidup kita, kita cenderung melarikan diri dari suatu masalah (Flight) tersebut agar mendapat suatu ketenangan. Padahal itu akan memperburuk suatu masalah dan perilaku tersebut membuat kita akan semakin stress. Tetapi ketika memilih untuk bertahan atau mencari jalan keluar (fight) dari masalah tersebut, maka kita akan merasa lega dan mendapatkan pelajaran yang berharga.




Teknik-teknik penanganan pikiran
Ø  Meditasi
Teknik ini dapat menenangkan pikiran dan menghilangkan masalah-masalah yang sedang kita alami. Meditasi biasanya seperti proses terapi menenangkan diri dengan berpikiran positif dan menghilangkan hal negative dalam diri kita.
Ø  Autogenic
Teknik ini adalah relaksasi yang ditimbulkan oleh diri sendiri demi mendapat suatu ketenangan dan menghilangkan kepenatan. Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk menghilangkan suatu masalah. Seperti melakukan hal-hal yang dapat membuat kita senang. Contoh seperti bermain game, pergi jalan-jalan dengan teman dan lain-lain.
Ø  Neuro muscular
Neuro mascular adalah syaraf otot. Biasanya hal ini untuk merefleksikan otot-otot yang kejang atau meregangkan otot. Seperti punggung, bahu, tangan, leher, kaki dan bagian tubuh lainnya.

Biasanya untuk merefleksikan otot-otot yang tegang seperti yang diatas, teknik merefleksikan badan ini dengan cara seperti di pijat pada daerah tertentu terhadap tubuh yang kita rasakan sakit.

Sumber : 
Santrock, John.W . 2003. Adolescence, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Feist, J dan Feist, Gregory. J. 2011. Teori kepribadian, edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika