Selasa, 05 November 2013

Actuating dalam Manajemen

     Pengertian dan Pentingnya Actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1.      Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.      Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4.      Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5.      Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

SUMBER :


Stoner, James A.F., et al., Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995

Pengorganisasian Struktur Manajemen

MANFAAT DAN KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur Fungsional
Organisasi Fungsional merupakan organisasi yang relative sederhana di mana di bawah pemimpin tertinggi perusahaan/CEO (Chief Executive officer) langsung kepala fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan tersebut.

Bentuk struktur organisasi fungsional seringkali di gunakan oleh perusahaan kecil yang menawarkan jajaran produk yang terbatas, karena memungkinkan sumber daya yang khusus dapat digunakan dengan efisien. 
Berikut manfaat atau kelebihan dari organisasi fungsional sebagai berikut:
·         Efisiensi (melalui spesialisasi)
·         Keahlian fungsional
·         Definisi tanggung jawab yang jelas
·         Diferensiasi dan delegasi keputusan (operasional sehari-hari)
·         Pengendalian sentralisasi (keputusan strategik)
·         Hubungan yang erat antara struktur dan strategi (unit terpisah)
·         Pimpinan (CEO) dapat menyentuh/memegang seluruh operasi
·         Mengurangi mekanisme kendali

Sementara kekurangan/kerugian organisasi fungsional sebagai berikut:
·      Persaingan atau konflik fungsional dan spesialisasi yang sempit
·      Kesulitan dalam koordinasi fungsional dan pengambilan keputusan antarfungsi
·      Keterbatasan pengembangan manajer umum (general manager)
·      Potensi untuk konflik antarfungsi  (fungsional, bukan bisnis)
·      Manajer senior mempunyai (ketiban) banyak pekerjaan rutin/melupakan issu strategic
·      Sulit untuk beradaptasi

Struktur Divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga  mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan  struktur organisasi divisional antara lain:
  • Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
  • Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
  • Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
  • Kesempatan karir lebih terbuka
  • Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
  • Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
  • Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
  • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
  • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
SUMBER :
Hutabarat, J, Huseini.M.Proses, formasi & Implementasi Manajemen Strategik kontemporer : Operasionalisasi Strategi. Elex Media Komputindo.
Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.

Pengorganisasian Struktur Manajemen

Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengkoordinasikan hasil-hasil agar tercapai tujuan-tujuan. Pengorganisasian ini bermanfaat, karena jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumberdaya pada tujuan.

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur adalah pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan sitem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinsikan tugas orang dan kelompok orang agar tujuan tercapai.
Struktur dibedakan dari proses. Struktur merupakan susunan subsistem dan  komponen dalam ruang tiga dimensi pada suatu waktu, sedang proses adalah perubahan  dinamis dalam bahan, energi atau informasi dari sistem tersebut menurut waktu.
Struktur itu sifatnya relatif stabil, statis, berubah lambat atau memerlukan waktu untuk penyesuaian-penyesuaian, sedang proses berubah cepat dan dinamis.
Struktur merupakan komponen organisasi di samping fungsi dan hubungan, sedang proses merupakan sesuatu yang dinamis yang terjadi di dalam organisasi seperti pendelegasian, pengarahan, pengkoordinasian, komunikasi, motivasi, proses mempengaruhi, kepemimpinan, rasa tak puas, konflik dan lain-lain.
Seperti diketahui organisasi adalah wadah kegiatan (perencanaan: tujuan, strategi, kebijaksanaan dan program). Di dalam organisasi maka struktur yang dikenal dapat bersifat formal maupun informal. Struktur formal tergambar dalam peta organisasi yang menunjukkan posisi kerja, jenis kerja yang dilakukan, hubungan atasan dan bawahan, kelompok atau komponen sub bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Struktur informal adalah organisasi bayangan, struktur di belakang struktur, suatu struktur tak resmi berdampingan dengan struktur formal.
Stoner dan Wankell (1986: 243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.

PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
Struktur formal dan informal
Pada dasarnya, terdapat dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam system manajemen yaitu:
  1. Struktur formal
Struktur formal didefinisikan sebagai hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasional. Struktur formal terutama disajikan dengan bagan organisasi.
  1. Struktur Informal
Struktur informal didefinisikan sebagai pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal. Struktur informal berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai, dan/atau social dari individu. Struktur informal hidup bersama dengan struktur formal tetapi tidak berarti identik dengannya.

SUMBER: 
Djatmiko, Y. H. 2008. Perilaku Organisasi. Alfabeta:Bandung.

Siswanto.2005. Pengantar Manajemen.Bumi Aksara: Jakarta