INTERNET sudah
tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia, begitu pula dengan situs
jejaringan sosial yang memudahkan orang berkomunikasi satu sama lain. Uniknya,
menurut penelitian, ternyata wanitalah yang paling candu untuk menelusuri
jejaringan sosial itu untuk mencari cinta.
untuk lebih jelas klik URL : http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/05/198/685581/ternyata-wanita-lebih-candu-pada-internet
Internet telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, termasuk wanita
karier . Selain memiliki
manfaat internet juga
dapat memberi dampak negative pada psikologi wanita karier dalam
dunia kerja ataupun dalam bersosialisasi. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian oleh pemimpin untuk mencegah terkena dampak
negative dari kotak canggih ini.
A.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA
INGIN BEKERJA
Sebelum membahas tentang dampak internet terhadap psikologi
wanita karier, sebaiknya kita bahas terlebih dahulu tentang wanita karier.
Banyak persoalan yang dialami oleh para wanita - ibu rumah tangga
yang bekerja di luar rumah, seperti bagaimana mengatur waktu dengan suami dan
anak hingga mengurus tugas-tugas rumah tangga dengan baik. Ada yang bisa
menikmati peran ganda-nya, namun ada yang merasa kesulitan hingga akhirnya
persoalan-persoalan rumit kian berkembang dalam hidup sehari-hari.
Faktor-faktor yang biasanya menjadi sumber persoalan bagi
para ibu yang bekerja dapat diberdakan sebagai berikut:
1.
Faktor internal
Yang
dimaksud dengan faktor internal adalah persoalan yang timbul dalam diri pribadi
sang wanita atau ibu yang bekerja tersebut. Namun, keadaan
"menuntut"nya untuk bekerja, untuk menyokong keuangan keluarga.
Kondisi tersebut mudah menimbulkan stress karena bekerja bukanlah timbul dari
keinginan diri namun seakan tidak punya pilihan lain demi membantu ekonomi
rumah tangga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah demikian, cenderung
merasa sangat lelah (terutama secara psikis), karena seharian
"memaksakan diri" untuk bertahan di tempat kerja.
2.
Faktor eksternal
3.
Faktor Relasional
Di atas adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi wanita untuk bekerja atau menjadi wanita karier. Setelah mengetahui hal tersebut, saya akan
membahas tentang dampak psikologis wanita karier yang menggunakan internet
untuk kesehariannya.
Lebih lengkapnya klik URL : http://www.e-psikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=115
B.
DAMPAK
PSIKOLOGIS INTERNET
Di bawah
ini adalah dampak yang mungkin akan di timbulkan ketika sering menggunakan
internet. Adanya faktor pemakaian internet dan dampak yang ditimbulkan.
1. Perbedaan kepribadian
pria dan wanita
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari
tekanan pada kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku
pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang
dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin
besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia
pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah
perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
2. Perkembangan kognitif
3.
Perkembangan seksualitas
4. Kecemasan teknologi
5. Pola interaksi antar
manusia
lebih lengkapnya klik URL : http://psikologgi.blogspot.com/2012/01/dampak-internet-terhadap-perkembangan.html
A. DAMPAK PSKOLOGIS WANITA KARIER TERHADAP
INTERNET
A. Teknologi Informasi
Penggunaan
internet di Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama di kalangan dunia
akademik dan bisnis. Fenomena penggunaan internet di Indonesia dapat dipotret
dengan Technology Acceptance Model ( TAM
). TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan teknologi
informasi. Menurut Davis ( 1989 ) didalam konsep TAM terdapat dua anteseden
penting memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi informasi,
yaitu persepsi manfaat ( Perceived Usefulness
) dan persepsi kemudahan (Perceived Ease
of Use ). Kontribusi gender dalam Tam mampu meningkatkan manfaat dan kemudahan
dalam penggunaan internet. Vankatesh dan Morris ( 2000 ) mengatakan bahwa laki-laki
lebih dipengaruhi persepsi manfaat dalam
penggunaan teknologi informasi, sedangkan perempuan lebih dipengaruhi
oleh kemudahan.
B.
Kecerdasan
Intelektual
Inteligensi/Intelektual
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan
menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa inteligensi/ intelektual adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional. Sehingga intelektual tidak dapat diamati secara
langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional. Quotient adalah suatu
konsep kuantifikasi yang awalnya diberlakukan dalam rangka pengukuran tingkat
kecerdasan ( Sarlito, 2004 ).
C.
Kecerdasan
Emosional
Kecerdasan
emosional adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan
memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubngannya
dengan orang lain ( Goleman, 2001 ).
Seseorang dengan kecerdasan emosional yang berkembang dengan baik,
kemungkinan besar akan berhasil dalam kehidupannya karena mampu menguasai
kebiasaan berfikir yang mendorong produktivitas ( Widagdo, 2001 ). Goleman (
2001 ) membagi kecerdasan emosional yang
dapat memperngaruhi keberhasilan seseorang dalam bekerja ke dalam
lima bagian utama yaitu kesadaran diri,pengaturan
diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial
D.
Motivasi
Ekonomi
Frederick
Herzberg dalam Moizer (1988) menyatakan bahwa faktor motivasi dan situasi yang
memberikan pengaruh positif pada perilaku dan kinerja, berhubungan dengan tugas
individu, ukuran sukses dari pekerjaan yang dilakukannya, dan kemauan untuk berkembang
dan maju. Pada umumnya motivasi kerja
kebanyakan tenaga kerja wanita adalah membantu menghidupi keluarga, akan tetapi
mereka juga mempunyai makna khusus karena memungkinkannya memiliki otonomi keuangan,
agar tidak selalu tergantung pada pendapatan suami. Hal ini merupakan indikator
betapa sentralnya posisi wanita dalam ekonomi rumah tangga. Kondisi ini
merupakan dorongan penyadaran peran wanita untuk berkiprah di sektor publik.
Pembagian kerja dan stereotipe di dalam keluarga telah menyebabkan tidak saja
beban berlebihan dan jam kerja panjang bagi perempuan, tapi juga ketergantungan
perempuan secara ekonomi. Oleh karenanya perempuan didorong untuk
berpartisipasi aktif di sektor publik sekaligus tetap harus menjalankan
fungsinya sebagai istri dan ibu (Nursyabani, 1999 ).
E.
Stres
Gibson
( 1996 ) mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan penyesuaian, perantara oleh
perbedaan individual dan proses-proses psikologis, akibat dari setiap tindakan lingkungan
situasi atau peristiwa yang menetapkan perintah psikologis atau fisik
berlebihan kepada seseorang. Definisi ini memberikan fokus perhatian pada
keadaan lingkungan khusus sebagai sumber potensial dari stres. Keadaan seperti
ini disebut stresor ( Penyebab stres ).
Stephen P. ( 1998 ) mengatakan bahwa stres
adalah suatu kondisi dinamik yang didalamnya
seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang ( Constraints ), kendala
atau tuntutan ( Demand ) yang diartikan dengan apa yang sangat diinginkannya
dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Hani Handoko ( 1996
) mengemukakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang.
F.
Wanita
Karier
Veithzal
( 2002 ) mengatakan bahwa kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai
serta merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.
Menurut Flipp ( 1996 ) menyebutkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang
dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku
untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu.
Lengkapnya Klik URL : http://eprints.umk.ac.id/124/1/PENGARUH_TEKNOLOGI_INFORMASI,_KECERDASAN.pdf
Kesimpulan
dan Solusi:
Penggunaan
internet pada masa kini dapat member sebuah manfaat yang sangat besar jika kita
dapat menggunakannya dengan bijaksana. Tetapi sebaliknya ketika kita
menggunakan internet dengan cara yang salah akan menimbulkan akibat-akibat yang
merusak diri kita.
Dampak
internet bagi psikologis wanita karier sangat berpengaruh karena pada saat
bekerja mereka sangat membutuhkan sesuatu yang dapat membimbing mereka untuk
melakukan pekerjaan agar mudah dan tepat. Adanya internet dapat mempermudah
pekerjaan wanita karier dan mungkin bisa menurunkan tingkat stress pada wanita
karier jika ia memakai dengan bijak. Contohnya wanita karier yang lelah karna
pekerjaannya dapat mengakses sesuatu situs yang dapat membuat ia senang dan
terhibur misalkan chatting dengan temannya agar menghibur dirinya.
Tetapi
sebaliknya Internet dapat meningkatkan tingkat stress pada wanita karier jika
tidak menggunakannya dengan bijak. Contohnya wanita karier yang menggunakan
media social ketika lelah dengan pekerjaannya. Dan ternyata dalam media social
tersebut muncul berita-berita yang tidak mengenakan hati ia, dan akhirnya malah
meningkatkan tingkat stresnya wanita tersebut
Sesuai
perkembangan zaman wanita karier sudah banyak yang merubah pekerjaannya menjadi
ibu rumah tangga tetapi bekerja di rumah. Cotohnya membuka usaha online shop,
cathering, jasa penitipan anak, dan lainnya.