Senin, 02 April 2012

Metode Ilmiah


Metode Ilmiah
Perbedaan pengetahuan Ilmiah dan Non Ilmiah

Ilmu Pengetahuan (ilmu yang ilmiah) adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.
Contoh
“Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu”[5]. 

Ilmu Non Pengetahuan adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di alam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Misalnya: pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika dan sebagainya.


Langkah –Langkah Operasional Metode ilmiah
Perumusan masalah : Merupakan pertanyaan apa, mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.
Penyusunan hipotesis : Yang dimaksud dengan hipotesis disini adalah suatu pernyataan yang kemungkinan- kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang ditetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh pengetahuan yang ada.
Pengujian hipotesis : Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga uji coba atau ekspermentasi.
Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.




KETERBATASAN PERANAN METODE ILMIAH

Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah. Kita mengetahui bahwa data yang kita dapatkan berasal dari sebuah pengamatan, dan yang kita ketahui panca indra kita memiliki keterbatasan akan kemampuan untuk mengungkap suatu fakta, sehingga manusia dapat terjadi kesalahan dalam melakukan suatu pengamatan ilmiah.
Dan kesimpulannya bahwa kesimpulan ilmiah bisa berubah dengan perkembangan ilmu pengetahuan sendiri. Kebenaran dari pengetahuan ini bersifat mutlak, artinya tidak akan berubah sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar