Albert Bandura
Bandura
tergolong tokoh yang boleh dikatakan muda dan yang terkenal dengan teorinya
yang kemudian disebut Teori Sosial-Belajar. Teori-teori yang dikemukakannya mempengaruhi
pula meluasnya teknik-teknik psikoterapi dengan dasar teori belajar untuk
melakukan perubahan-perubahan tingkah laku.
Salah
satu asumsi dasar teori kognisi social Bandura adalah bahwa manusia cukup
fleksibel dan mampu mempelajari berbagai sikap, kemampuan, dan perilaku, serta
cukup banyak dari pembelajaran tersebut yang merupakan hasil dari pengalaman
tidak langsung.
Pembelajaran Melalui Observasi
Menurut
Bandura, dalam situasi social ternyata orang bisa belajar lebih cepat dengan
mengamati atau melihat tingkah laku orang lain. Manusia mengobservasi fenomena
alami, tumbuhan, hewan, air terjun, pergerakan bulan dan bintang-bintang, dan
lainnya. Tetapi yang penting bagi teori kognitif social adalah asumsi bahwa
mereka belajar melalui observasi perilaku orang lain.Bandura yakin bahwa
pembelajaran melalui observasi lebih efisien dari pada belajar melalui
pengalaman langsung.
Modelling
Inti
dari pembelajaran melalui proses observasi adalah modeling. Modeling lebih dari
sekedar mencocokan perilaku dari orang lain, melainkan merepresentasikan secara
simbolis suatu informasi dan menyimpannya untuk digunakan di masa depan
(Bandura, 1986, 1994)
Proses
yang Mengatur Pembelajaran Melalui Observasi
Bandura
mengemukakan empat komponen dalam proses pembelajaran melalui observasi yakni :
Ø Perhatian
Sebelum melakukan
peniruan terlebih dahulu, orang menaruh perhatian terhadap model yang akan
ditiru. Keinginan untuk meniru model karena model tersebut memperlihatkan atau
mempunyai sifat dan kualitas yang hebat, yang berhasil, anggun, berkuasa dan
sifat-sifat lain. Keinginan memperhatikan dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan
dan minat-minat pribadi
Ø Representasi
Representasi simbolik
tidak perlu dalam bentuk verbal, karena beberapa observasi dipertahankan dalam
bentuk gambaran dan dapat dimunculkan tanpa adanya model secara fisik. Walaupun
begitu, pengodean secara verbal akan meningkatkan kecepatan proses pembelajaran
melalui observasi.
Ø Produksi
Perilaku
Setelah memperhatikan
seorang model dan mempertahankan apa yang telah di observasi, kemudian kita
memproduksi perilaku tersebut. Dalam proses mengubah representasi kognitif ke
dalam tindakan yang tepat, kita harus bertanya pada diri kita beberapa
pertanyaan mengenai perilaku yang akan ditiru.
Ø Motivasi
Pembelajaran melalui observasi
paling efektif terjadi apabila pihak yang belajar termotivasi untuk melakukan
perilaku yang ditiru. Perhatian dan representasi dapat berakibat pada
pengumpulan informasi untuk belajar, namun performa difasilitasi oleh motivasi
untuk melakukan perilaku tertentu.
Triadic
Reciprocal Causation
Konsep Bandura mengenai
triadic reciprocal causation. Fungsi
manusia merupakan hasil interaksi antara perilaku (behaviour), Variabel manusia
(person variable) dan lingkungan (environment).
Agen
Manusia
Agen manusia adalah
esensi dari kemanusiaan. Bandura yakin bahwa manusia bersifat meregulasi diri
sendiri, proaktif, merefleksikan diri dan dapat mengatur diri sendiri serta
mempunyai kekuatan untuk memengaruhi tindakan mereka sendiri untuk menghasilkan
konsekuensi yang diinginkan.
Efikasi
Diri
Bagaimana manusia
bertindak dalam suatu situasi bergantung pada hubungan timbale balik dari
perilaku, lingkungan, dan kondisi kognitif, terutama faktor-faktor kognitif
yang berhubungan dengan keyakinan bahwa mereka mampu atau tidak mampu melakukan
sesuatu perilaku yang di perlukan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan
dalam suatu situasi. Bandura (1997) menyebut ekspektasi ini sebagai efikasi
diri (self-efficacy)
Agen
Proxy
Proxy meliputi control
yang tidak langsung atas kondisi social yang dapat memengaruhi kehidupan
sehari-hari. Bandura (2001) mengatakan bahwa “tidak ada orang yang mempunyai
waktu, energy, dan sumber daya untuk dapat menguasai semua aspek kehidupan
sehari-hari. Untuk dapat berfungsi dengan sukses, seharusnya melibatkan
kombinasi ketergantungan pada agen proxy dalam beberapa area fungsi.”
Efikasi
Kolektif
Bandura (2000)
mendefinisikan efikasi kolektif sebagai “keyakinan yang dimiliki manusia
mengenai efikasi kolektif mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan”. Dengan
perkataan lain efikasi kolektif adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha
mereka bersama akan membawa suatu pencapaian kelompok.
Regulasi
diri
·
Eksternal
ü Standar
untuk evaluasi prilaku. Adanya faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh
personal
ü Cara
mendapatkan penguatan. Penghargaan instrinsik tidak cukup, karna butuh insentif
yang di dapatkan dari faktor luar.
·
Internal
ü Judgemental
proses atau penilaian diri
ü Observasi
diri
ü Reaksi
diri
Moral
Agency
·
Membantu orang lain
·
Tidak menyakiti orang lain.
Daftar Pustaka :
Feist,
J dan Feist, Gregory. J. 2011. Teori
kepribadian, edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika
Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta :
Kanisius
Singgih D. Gunarsa. 2008. Dasar dan Teori Perkmbangan anak .Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar