Menurut C. Wright Mills, kekuasaan adalah dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan kemauan kendatipun orang lain menentangnya (T. Liang Gie, 1986:20)
Menurut Max Weber, kekuasaan adalah kemampuanm untuk dalam suatu hubungan sosial, melakukan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apa-pun dasar kemampuan ini (M. Budiardjo, ed., 1983:16)
Kekuasaan
adalah
kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan
untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga
berarti
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan
tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang
akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan
tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John
Brench
dan
Bertram Raven, yaitu :
1.
Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi
penghargaan
pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai
senioritas
atau persahabatan)
2.
Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan
berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi
kalau
tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3.
Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan
formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang
yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai
pada batas tertentu.
4.
Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh
mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. (professional atau tenaga
ahli).
5.
Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi
pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma,
keberanian,
simpatik dan lain-lain).
DEFINISI PENGARUH
Pengaruh adalah dampak dari perilaku yang dilakukan oleh berbagai pihak seperti faktor eksternal dan faktor internal. yang membuat berbagai pihak terpengaruh dan mengikuti apa yang kita pengaruhi.
PENGARUH TAKTIK ORGANISASI
Berbagai
alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu
yang
terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior
Questionnaire
(Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan
ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes
et
all, 2009), yaitu:
1.
Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang
lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar
orang
lain tertarik.
2.
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang
mempengaruhi
orang
lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan
antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan
penjelasan
yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,
harapan,
dan aspirasinya.
3.
Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan
mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi
dalam
pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.
4.
Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang
lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan
pujian,
atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5.
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang
lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman
atau
karena dianggap loyal.
6.
Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target,
sebagai
imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.
Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari
orang
lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target
setuju.
8.
Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam
meminta
sesuatu.
9.
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa
suatu
permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Dalam
kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus.
Misalnya
seseorang menggunakan Ingratiation dikombinasikan dengan Rational
Persuasion
dan Exchange atau Personal Appeals.
Sumber :
Cholisin, M. Si dkk. 2006. Dasar-dasar Ilmu Politik. Yogyakarta : FISE UN
Noviyanto, ST . Manajemen dan sistem Informasi manajemen 1.
Hughes,
R. L., Ginnet, R., dan Curphy, G. J. 2009. Leadership:
Enchanting the Lessons of Experience, 6th Edition. McGraw-Hill
International Edition, Singapore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar