Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
• Komunikator (siapa yang mengatakan?)
• Pesan (mengatakan apa?)
• Media (melalui saluran apa?)
• Komunikan (kepada siapa?)
• Efek (efek apa?)
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Proses Komunikasi
Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media. Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.
Hambatan Komunikasi
1.
Hambatan Organisasional:
a. Tingkatan
Hieararki:
Bila
organisasi tumbuh dan berkembang akan menimbulkan berbagai masalah organisasi,
karena menambah tingkatan memakan waktu yang panjang dan ketepatannya semakin
berkembang. Dimana setiap tingkatan bisa menambah atau mengurangi, serta
merubah berita dengan aslinya.
b . Wewenang Manajerial
Bahwa mengendalikan orang lain juga
menimbulkan hambatan terhadap komunikasi. Atasan merasa bahwa mereka tidak
sepenuhnya menerima berbagai masalah, kondisi yang membuatnya tampak lemah
sedang bawahan menghindar situasi untuk mengungkapkan informasi yang membuat
posisinya tidak menguntungkan. Maka dua hal diatas akan menimbulkan GAP.
c. Spesialisasi
c. Spesialisasi
Perbedaan fungsi, kepentingan dan
istilah-istilah lainnya membuat org merasa ada dalam dunia yang berbeda, yang
akhirnya menghalangi masyarakat, sulit memahami dan mendorong terjadi
kesalahan-kesalahan.
2. Hambatan antar pribadi:
Kesalahan dalam komunikasi juga
dipengaruhi oleh faktor ketidaksempurnaan manusia dan bahasa. Maka perlu
memperhatikan:
a.
Persepsi selektif
b.
Kedudukan komunikator
c.
Keadaan membela diri
d.
Pendengaran lemah
e. Ketidaktepatan
penggunaan bahasa
Sumber :
Bennis,
Warren, Menjadi Pemimpin Efektif (On
Becoming a Leader), Alih bahasa Anna W.Bangun, Elex Media Komputindo, 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar